Puasa dan Puisi

10:54 AM

Puasa dan Puisi
adalah saudara kandung
namun, beda suami dan istri.

Puasa adalah anak pertama
yang lahir saat senja mulai turun ke dunia.
Puisi lahir beberapa saat setelahnya,
tepat saat gelas kopi terakhir jatuh dan membasahi lengan baju ibunya.

Puasa dan Puisi dibesarkan dengan cara berbeda
Puasa besar dengan cara disanjung dan dipuja banyak orang
Puisi lebih suka duduk sendiri

Ketika besar, Puasa memilih beragama Islam
Katanya, di agama itu kedatangannya akan selalu dinanti-nanti
Setiap senja yang turun akan dipadati pedagang kolak berwarna-warni
Juga pengemis yang berharap sedikit rejeki

Puisi tumbuh dewasa dengan caranya sendiri
Berjalan di tempat sepi yang tak banyak dilewati
kecuali para penyair juga kadang orang yang baru patah hati

Kehadiran Puisi tak banyak diminati
Ia selalu diidentikkan dengan hujan yang turun dan kadang membasahi kantung mata dan pipi

Puisi sadar bahwa dirinya tak mungkin bisa menghadirkan banyak rejeki
Bagi Puisi, secangkir kopi adalah sebuah kenikmatan yang tak terperi
Ia tak lagi perduli apakah besok akan ada bait-bait yang terjual lagi sehingga akan ada kopi lagi
Baginya, hidup cukup untuk hari ini.

(Jogja, 22 Juni)

0 Responds