Kapsul Waktu Cinta

10:40 AM

"Duh, ternyata si Kiky udah nikah duluan", pekikku sore itu.

Sore itu sepulang dari tamasya ke ibukota, aku melihat sepucuk surat undangan berwarna merah terang tergeletak di tepi tempat tidurku. Ibu  bilang, "tuh, kemaren ada yang ngaku temen mu dateng nganter undangan".

Ternyata setelah aku baca benar-benar undangan itu, aku kaget karena nama yang tercetak di undangan itu adalah nama seorang cewek yang gak asing di telingaku.

Kiky, adalah seorang cewek yang pertama kali aku kenal. Waktu itu, pas ujian masuk SMP adalah kali pertama aku ketemu Kiky. Awalnya gak sengaja, saat ujian tengah berlangsung aku secara gak sengaja melihat beberapa jawaban yang dituliskan Kiky dalam lembar jawabnya. Hal ini membuatku berada dalam suatu dilema, apakah aku harus nyontek jawaban itu atau apakah aku harus lapor ke pengawas ujian kalo Kiky sengaja membiarkan jawabannya agar bisa aku contek.

Akhirnya, karena iman yang sangat begitu gak kuatnya, aku memutuskan untuk secara tidak sengaja melihat jawaban yang dituliskan Kiky di lembar jawabnya. Sembari terus berdoa, semoga jawaban itu benar tentunya. 

Dikarenakan saat ujian masuk SMP itu menggunakan sistem one day service, aku jadi bisa langsung tau apakah aku masuk dalam daftar penerimaan di SMP itu. Singkat waktu, pengumuman pun diberikan. Masih di tempat duduk yang sama dimana aku duduk bersebelahan dengan Kiky. Satu demi satu aku mrngurutkan daftar nama-nama yang diterima di salah satu sekolah favorit di kecamatanku itu. Sampai akhirnya di nomer 20 aku lihat nama Kiky tercantum di situ, sontak aku seneng melihatnya, tapi sampai ke nomer urut 80 dari 120 siswa yang diterima, namaku belum muncul juga. 

Sempat aku berpikir, tuh Kiky pasti sengaja ngelihatin jawaban palsu biar aku bisa dengan gak sengaja nyontek jawabannya kemudian gak ketrima di SMP favorit itu, lalu dia bisa tertawa senang sambil bilang "MAKANYA JANGAN NYONTEK !!! "

Dari nomer 80 itu aku lanjut urutin ke bawah, sampai berhenti di nomer 82 dimana ada nama yang mirip sekali dengan namaku terpampang nyata di lemar pengumuman itu. Sontak, pikiran jahat pertama ku ke Kiky runtuh seketika, berganti pikiran-pikiran positif seperti "tuh, cewek baik banget yak. sampai ngasih jawaban gitu."

Minggu berganti bulan dan akhirnya genap satu tahun aku sekolah di SMP itu. Artinya genap satu tahun pula aju satu kelas sama Kiky, sepanjang tahun aku selalu mengagumi sosok nya yang pinter, deket sama guru, bisa berteman akrab dengan siapapun. Melihat itu semua, aku kaya nglihat diriku dalam wujud cewek dan mempunyai sifat yang 180 derajat berkebalikan.

Dan entah kenapa, selalu ada perasaan senang saat secara gak sengaja aku dipasangan kan dengan dia dalam hal pemilihan tempat duduk. Kata guruku waktu itu sih, biar aku ketularan pinternya Kiky. Namun, nyatanya bukan cuma pinternya aja yang nular, tapi ada suatu perasaan aneh yang ikut nular. Belakang aku tahu kalo itu yang namanya cinta pertama. 

Entah darimana tiba-tiba muncul keberanian dari dalam diri ku untuk secara tidak langsung menytakan kalo aku suka sama dia. Berhubung waktu itu internet belum ada dan telepon genggam belum ditemukan, aku memilih buat nulis surat cinta pertama  buat Kiky.

Surat yang sangat sederhana bertuliskan beberapa kata yang tak punya diksi yang indah, tetapi mewakili semua perasanku ke Kiky. Surat itu aku tulis dalam secarik kertas buram dan melipatnya jadi empat bagian biar bisa diselipin di dalam buku pelajarannya kiky. 

Semua rencana indah itu tiba-tiba runtuh saat guruku memindahkan tempat duduk ku ke bagian belakang, jauh dari tempat di mana Kiky biasa duduk. Saat itu perasaanku kaya dihancurkan pake basoka oleh guru sendiri. Karena waktu SMP aku bukan merupakan orang yang bisa segitu saja ngasih sesuatu buat seseorang, akhirnya aku memutuskan untuk menyimpan surat cinta pertama ku dalam sebuah botol. 

Kembali setelah kegagalanku mengirim surat cinta pertama ke Kikiy itu, aku mulai belajar mencuri kesempatan agar bisa menyelipkan surat cinta ku yang lain di bukunya Kiky, Entah kenapa, waktu itu cara menyelipkan surat cinta di buku terkesan sangat romantis. Aku berangan saat Kiky mau ngerjain PR kemudian dia membuka buku nya lalu dia menemukan surat cinta dariku, lalu dia berkata "Duh, kok kamu romantis banget sih".

Dan saat itu memang, angan-anganku tadi lenyap saat kenyataan datang dan mengatakan bahwa aku gak punya kesempatan buat naruh surat cinta di bukunya Kiky. Saat itu aku kembali mengubur satu surat cinta lagi dalam sebuah botol. Entah, sudah berapa banyak surat cinta yang ada di dalam botol yang selalu aku simpan di dalem pojok paling belakang bagian bawah dari lemari pakaian.

Sampai akhirnya waktu berjalan begitu cepat, dan tek terasa aku dan Kiky udah di ujung kelas 3. Sialnya tak satu pun surat cinta yang berhasil aku selipkan di bukunya. Saat itu aku bener-bener gak tau apa itu menyerah, apa itu berhenti untuk mengejar sesuatu yang teramat aku sukai.

Ujian pun datang, kami berhasil lulus dengan predikat memuaskan. Satu hal yang membanggakanku adalah aku bisa lulus tanpa harus mencoba melihat jawaban dari Kiky. Ini artinya, saat didudukkan dengan Kiky, sebagian kepintarannya benar bepindah ke aku.

Setelah Lulus kami berdua bersama-sama mendaftar di SMA yang sama, iya SMA itu juga merupakan SMA favorit yang ada di kotaku. Sialnya saat ujian masuk SMA itu aku gak dapet tempat duduk yang nyaman, atau bisa dibilang aku gak duduk sebelahan lagi sama Kiky. Itu mengakibatkan aku gak bisa lagi pura-pura gak sengaja lihat jawabannya. Hasilnya pun sudah bisa diramalakan. Kiky keterima di SMA itu dan aku juga keterima di SMA tapi SMA yang lain, yang jaraknya sangat jauh dengan SMA dimana Kiky belajar. 

Saat itu internet sudah mulai berkeliaran di kotaky, begitu juga telepon genggam yang sudah mulai bergentayangan walaupun saat itu masih satu warna.

Waktu itu ada istilah keren yang aku tulis di SMS yang ku kirimkan ke Kiky. "Keep Contact yah ky," yah.. kira-kira begitu. saat itu entah kenapa aku gak punya ide buat nyatain perasaan yang udah 3 tahunan aku pendam lewat SMS yang ku kirimkan ke Kiky.

Aku masih berpendapat bahwa nyelipin surat cinta dalam buku pelajaran adalah cara teromantis yang gak bakal ada tandingannya buat nyatain rasa cinta. Akhirnya aku putuskan untuk kembali menulis surat cinta ke Kiky, cuma saat itu aku dihadapkan kepada satu masalah. Gimana cara nyelipin surat cinta ini kalo aku sama Kiky aja beda sekolah?

Terganjal dengan kondisi itu, kembali akhirnya aku cuma bisa nyimpen surat cinta itu dalam sebuah botol, sampai akhirnya botol itu penuh. 

Kadang, waktu memang tak mau menunggu bagi mereka yang malas melakukan sesuatu yang penting bagi dirinya sendiri. Aku saat itu selalu menunda-nunda untuk menyatakan rasa cintake Kiky, akhirnya harus nerima kenyataan kalo ternyata sudah ada orang lain yang mengambil posisi yang sangat aku inginkan.

Aku diduluin oleh orang lain dalam hal menyatakan rasa cinta yang aku punya.  Sampai akhirnya aku masuk kuliah dan dia masuk ke sekolah pramugari. Aku kuliah semester 4 dia udah keliling Indonesia bersama pesawat yang mungkin tak akan pernah bisa aku naiki. 

Tapi, percayalah. Tuhan punya cara sendiri untuk kembali mempertemukan orang. Waktu itu aku lagi diundang ke Jakarta sama temanku, Sellenia, untuk menyaksikan sebuah film pendek yang diproduseri oleh temenku. Film pendek itu berjudul "ada cinta dalam botol," yang mengisahkan kisah seorang cowok yang selalu memendam rasa cintanya dalam sebuah surat yang dimasukkan ke dalam botol. Ya.. secara gak langsung film itu memang bercerita tentang kisahku, film itu memang sengaja aku tulis seperti kisah aslinya. Beruntung film itu masuk dalam 10 besar film dengan cerita terbaik dalam sebuah festival yang ada di Jakarta.

Nah, saat aku pertama kali terbang ke Jakarta untuk membahas film itulah, Tuhan menunjukkan kuasanya. Aku dipertemukan lagi dengan Kiky di sebuah pesawat yang kebetulan dia pramugarai. 

Percakapan singkat mulai terjalin hangat saat itu, kemudian berlanjut pada SMS yang berusaha kembali menunjukkan rasa cinta yang sudah hampir tujuh tahun aku pendam dalam sebuah botol.

Sampai akhirnya, saat aku mulai melihat undangan merah yang tergeletak di penggir tempat tidurku itu. Undangan itu baru aku buka setelah kurang lebih dua minggu tergeletak nyaman di sana. Selama dua minggu itu pula aku pergi ke Jakarta untuk melihat, belajar, dan membantu proses pembuatan film "ada cinta dalam botol".

Setelah aku baca baik-baik undangan itu, entah ada rasa yang aneh yang berusaha keluar dari dalam diriku, antara sedih, bahagia, capek, laper... semua jadi satu dan ingin seenakknya keluar begitu saja.

Kemudian aku putuskan kalo aku harus dateng ke rumahnya Kiky untuk sekedar memberi ucapan selamat, walaupun aku tahu itu agak telat. Sebelumnya aku juga sudah mempersiapkan kado pernikahaan buat dia. Sebuah kado yang tidak akan pernah dia lupakan, sebuah kado yang berisi botol penuh dengan kertas warna-warni, sebuah kado yang sudah aku pendam selama sekitar tujuh tahun, sebuah kado yang berisi segenap perasaan ku ke dia.

Sampai di rumahnya, aku disambut sama suami barunya. Awal ngobrol ke sana-kemari sambil mengucapkan selamat, akhirnya aku diberi waktu untuk bisa ngobrol empat mata dengan Kiky. Segala hal tentang masa lalu selalu jadi topik pembicaraan yang sangat hangat dan indah untuk dikenang. Sampai di akhir kunjunganku, aku serahkan kado yang aku bungkus seadanya itu. 

Aku langsung meminta Kiky untuk membuka kado itu, dan seperti yang sudah aku kira, dia terkejut melihat isi kado yang berupa botol dengan kertas warna-warni itu. Aku meminta dia mengambil salah satu kertas itu dan membacanya, sembari aku mengatakan hal yang sejujurnya ke dia. Aku gak sangka, air mata mulai menetes dari pelupuk matanya yang indah, perlahan jatuh menetes membasahi kertas yang bertuliskan kata cinta buat dia. 

Aku sadar, terlambat memang semua hal yang lakuin itu. Namun, lebih baik untuk bisa jujur pada perasaan sendiri dari pada hanya menyimpannya dalam hati. 

Kiky pun berpindah tempat duduk, dia duduk di sampingku sama seperti waktu pertama semua hal ini muncul. Bedanya, kali ini dia duduk atas kemauannya sendiri, bukan karena disuruh oleh guru. Kemudian terjadi hal yang benar-benar di luar ekspektasiku, dia mulai mendekat dan secara tiba-tiba mulai mendarat kan ciumannya ke pipi kiri ku sambil berkata "I'm Sorry for everything"......

2 Responds