Apa Salahnya Jadi "Beda"

1:13 PM

Nah.. apa salahnya jadi beda??
Bukankah setiap manusia terlahir di dunia ini dengan keadaan yang berbeda-beda?
Bukankah  setiap manusia itu punya cara berpikir masing-masing?
Dan kenapa jadi orang yang "beda" itu malah seperti jadi monster yang dijauhi orang kebanyakan?
Dan maukah anda, tetap berpikir menjadi seorang yang "beda" dari yang lainnya?
And that's  the question of life... *jeng jeng*

Bukan..bukan... kalimat  itu bukan potongan scene dari acara yang dibawakan oleh pembawa acara yang terkenal dengan hairless nya.. 
Beberapa pertanyaan dari berjuta lainnya itu mungkin untuk sebagian orang mudah dijawab, dan sebagian lain mungkin perlu waktu beberapa lama untuk bisa menjawabnya.

Disini, ditempat gue masih dengan leluasa kencing dengan berdiri semua pertanyaan itu makin  jadi berbeda, ternyata jawabannya nggak segampang yang gue pikirkan. Banyak.. ya cukup banyak hambatan yang gue alami untuk jadi "beda" di lingkungan tempat dimana gue berdiri, makan, belajar, dan tidur. Kebanyakan mereka, orang disekitar gue, beranggapan bahwa gue ini makhluk aneh, datang dari masa lampau naik mesin waktu yang disebunyiin di dalam laci meja belajar. Eh, tapi tunggu deh, itu cerita doraemon kayanya.
Iya.. gue selalu dianggap manusia aneh yang muncul dari peradaban dinasti ming, suatu dinasti dimana kebanyakan manusia masih dikatagorikan sebagai rice-nivora dan friend-nivora, mereka mengganggap gue ini adalah manusia pemakan sesama.. dan kalian tau bahwa tulisan gue ini, emang gue tulis secara berlebihan.

Kalo mereka yang mengganggap gue aneh gara-gara gue selalu bersikap "beda" terus ngomong langsung di depan gue sih, gue masih terima dengan itu dan gue sangat menghargai banget dengan itu. Tapi disini gak kaya gitu, kebanyakan dari mereka lebih suka ngomongin kejelekan gue dibelakang gue. Sementara mereka selalu bersikap manis, seolah-olah nggak terjadi apa-apa di depan gue. FAAAKKK!!!

Gue sedikit menyesal kemaren tanggal 21-12-12 gak jadi kiamat. Bukannya apa-apa sih, gue cuma beriamjinasi gimana kalo pas tanggal itu jadi kiamat.. kan paling gak orang-orang yang muna kaya gitu pasti berkurang populasinya, ya gak??
Tapi ternyata itu cuma terjadi di alam pikiran gue.. Gak untuk jadi nyata, dan semoga itu gak jadi nyata dulu untuk akhir-akhir ini.  kiamat itu ngeri boss.. sama ngerinya kalo liat film romantis-romantis gitu gak sama pacar.

Lalu gue berpikir, ya baru kali ini gue berpikir biasanya gue minta pemerintah yang mikirin gimana nasib buruh jika gajinya gak naik, apa ada yang salah dengan jadi "beda" itu?
Apa menurut mereka jadi "beda" itu kaya sebuah penyakit mematikan yang kalo kita dekat-dekat kita akan tertular terus tiba-tiba pas kita batuk nyawa kita ikut keluar gitu?
Apa jadi "beda" itu semacam larangan yang diperintahkan oelh suatu agama tertentu dan pabila kita mendekatinya kita akan masuk ke neraka gitu?
Lalu gue mulai berpikir lagi, berpikir apakah ada yang salah dengan jadi "beda" di sebuah lingkungan tertentu. Mungkin kalo kita jadi terlihat "beda" disuatu lingkungan tertentu kita akan dianggap seperti samapah yang akan dipungut lagi jika ada orang yang bener-bener tahu kita akan bisa berguna bagi sesama. Sampai disini gue nemu permasalahan yang aneh, misalnya terjadi kaya gini:
SCENE 1: lokasi di suatu acara pernikahan di desa
Layaknya sebuah pesta pernikahan di desa pasti ada segerombolan anak muda berbaju sama yang bakalan mondar-mandir di sekeliling para tamu undangan. Bukan.. mereka buka boysband baru akil baliq, mereka, kalo di tempat gue, disebut sinoman, tugas mereka adalah melayani kebutuhan para tamu undangan. Kebutuhan dalam hal makan dan minum aja, gak nyampe hal yang porno lho.
Nah, parahnya setiap selesai pesta itu maka para sinoman, cowok terutama, akan mengadakan pesta sendiri. Ya.. pesta anak muda katanya. Dimana, di pesta itu, bakal ada banyak minum-minumnan keras berbagai merk dari yang dioplos sama coca-cola sampai yang doplos pakai bensin ada semua. Tiba-tiba muncul seorang pemuda dari balik semak-semak sambil benerin celananya dengan keras menolak ajakan pemuda lainnya untuk mabuk-mabukan. Apa yang dilakukan pemuda ini adalah sikap "beda" menentang terhadap kebiasaan itu. Namun, yang dia dapatkan sesaat setelah itu adalah cibiran yang keras dari hampir semua orang yang ada di desa itu. Dan, pada akhirnya disetiap acara pernikahan lagi yang ada di desa itu, si pemuda itu tak pernah lagi diajak untuk ikutan.

Nah.. dari kejadian itu, yang tentu saja gue cuma ngasal nulisnya, gue bisa sedikit lebih tau salahnya jadi "beda" itu. Yang pertama, jadi beda itu dinggap sebagai ancaman dari keberlangsungan suatu keadaan yang sudah " dianggap budaya oleh suatu komunitas tertentu *ditulis dengan bantuan ensiklopedia*
Nah, yang kedua jadi "beda" itu dianggap sebagai suatu hal yang kurang kerjaan, karena kebanyakan orang akan mencari zona nyaman untuk dirinya sendiri dan biasanya zona itu terletak jika kita bersikap seperti yang lainnya. Tak ada upaya untuk keluar dari zona itu, dan bila ada yang mencoba keluar dari zona itu maka dia akan dianganggap aneh,dianggap sebagai sebuah virus yang memang harus dibasmi dari muka bumi ini.

Kembali kebagian awal cerita, masih di sebuah acara tv yang sama, dipandu oleh pembawa acara yang terkenal dengan hairless nya. Ada sebuah kutipan yang menurut gue itu indah. Kutipannya "semua ikan akan bergerak menentang arus air sungai, karena cuma ikan mati saja yang hanya bergerak sesuai dengan arus sungai" *semoga gak salah*

Dari sini ada hal menarik yang bisa dicermati, jika ikan diumpamakan manusia, maka hanya manusia yang "mati" saja yang akan mengikuti arus, dengan kata lain mengikuti sesuatu yang sudah membuat mereka nyaman. 
Mungkin cuma ada sedikit, terlalu sedikit ornag yang mau mengambil resiko dari segala sesuatu. Mereka yang tidak mau mengambil resiko untuk segala sesuatuanya, patut dipertanyakan kepeduliannya. 

Jadi.. Sebenernya,, apa salahnya jadi "beda"?
Mungkin ini salah satu pertanyaan yang gue yakin di google pun belum tentu ada jawabannya.. 
Apa salahnya jadi "beda" ? Ah.. mungkin cuma Tuhan dan tembok yang tahu jawabnya,, 

0 Responds