Terkadang..

4:23 PM

Pernah tidak kalian waktu di satu tempat, tersembunyi, dimana hanya suara kalian yang terdengar melakukan suatu perenungan untuk benar-benar berpikir akan jadi apa kalian kelak? 

Itu lah yang menjadi suatu persoalan gue beberapa bulan ini. Akan jadi apakah gue nanti? apakah akan menjadi seorang yang sesuai dengan bidang kuliah yang gue ambil? atau menjadi seseorang yang sesuai dengan cita-cita gue.. sesuai dengan apa yang gue impikan?

Sesaat, hidup gue jadi membosankan.. hanya berkutat pada tugas kuliah, kuliah, lalu tugas kuliah, terus kuliah, dan tugas kuliah lagi. Suatu rutinitas yang benar-benar tak bisa dibanggakan. 

Beberapa orang bilang, "lho lah kan itu untuk mempersiapkan masa depan!" "Nanti kalo gak ngerjain tugas, gak bisa dapat nilai A. Terus kalo gak dapat nilai A dapatnya C harus ngulang lagi tahun depan, terus kalo ngulang lagi nanti kasian orang tua yang harus keluar duwit lagi, ... terus aku bingung mau ngasih alasan lagi"

Ya! semua itu alasan yang benar, untuk beberapa orang, tapi itu semua tidak bisa berlaku buat gue. Benar kalo setiap orang sedang berusaha untuk mempersiapkan masa depannya agar lebih baik, tapi tidak dengan tiap hari berkutat dengan laporan dan tugas kuliah, tidak buat gue. 

Satu bulan ini gue mencoba untuk tidak jadi gue yang selama ini. Mencoba menjadi seseorang yang seperti kebanyakan orang di lingkungan gue. Mencoba menjadi seseorang yang hanya memperdulikan tugas kuliah, menjadi seseorang yang sedikit apatis dengan apa yang terjadi di luar diri gue selama itu tidak menggangu gue, menjadi seseorang yang sudah nyaman berada pada tempatnya dan sudah tidak mau berkembang menjadi lebih dan lebih baik lagi.
Dan gue ternyata gagal, kalo semua hal yang gue sebutin tadi adalah materi ujian sudah bisa dipastikan nilai gue pasti hancur. 

Iya.. takut dapat nilai yang jelek, takut dapat nilai yang hancur adalah suatu alasan klasik yang sering gue dengar disini. Kebanyakan atau tepatnya masih banyak orang di lingkungan gue hanya berorientasi bagaimana mendapat nilai A, bagaimana biar dapat nilai A, dan bagaimana biar dapat nilai A. 

Memang nggak pernah ada orang yang melarang dapat nilai A, semua orang yang belajar di jenjang pendidikan formal pasti selalu ingin dapat nilai tertinggi. Nah, yang jadi masalah itu adalah prosesnya. 

Terkadang, gue nggak tau jalan hidup mereka. Tapi, Terkadang gue juga ingin jadi seperti mereka.. mengejar nilai, jadi orang yang paling diperhatiin dosen, jadi orang yang pertama ditunjuk sama seluruh kelas kalo ada soal yang tidak bisa dijawab, jadi orang yang dalam 13 mata kuliah nilai A nya berderet dua belas biji. Menjadi orang yang tahu akan segala hal tapi tapi tak pernah mau mengerti pendapat orang lain, menjadi seperti mereka yang memang nyaman dengan apa yang ada di diri mereka. Menjadi sebuah gelas yang sudah penuh dengan air dan sudah tidak bisa diisi lagi..

Tapi, terkadang gue muak dengan semua itu. Gue nggak pernah ingin nilai mata kuliah gue hampir semuanya dapat  A, gue gak suka jadi orang yang hampir sempurna seperti itu, gue nggak mau selalu diperhatiin dosen cuma karena gue jago jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dosen.

Terkadang, gue hanya ingin menikmati hidup ini, menikmati segala proses yang terjadi. Menikmati segala kesusahan, kegagalan, ketidakpastian, kegalauan, tanpa harus memikirkan akan jadi apakah gue nanti.

Kuliah gue beberapa hari lalu mungkin bisa jadi kuliah teraneh yang pernah ada di dunia. Kuliah filsafat, dan tak ada materi yang disampaikan oleh dosen. Seratus sepuluh menit hanya gue habiskan buat nonton kung fu panda. Iya, kung fu panda, sebuah film animasi tentang seekor panda yang biasa saja yang mempunyai cita-cita untuk menjadi pendekar naga yang luar biasa.

Di suatu scene film itu, ada seorang tokoh yang luar biasaa bijak namanya master oogway. Di scene itu ada kata-kata yang tiba-tiba menyadarkan diri gue bahwa kekhawatiran gue tentang masa depan itu salah. Master oogway, dalam film itu, berkata "tomorrow is MYSTERY, yesterday is HISTORY, but today is a gift that's why it's called PRESENT!"

Iya, hari esok adalah suatu misteri.. jadi aneh rasanya kalo gue pernah mencemaskan akan jadi apa di hari esok. 

Dan terkadang gue berpikir ternyata menjadi diri sendiri itu jauh lebih baik dari pada berpura-pura untuk menjadi orang lain. Terkadang,  gue baru bisa menyadari bahwa memang kita harus berdiri sendiri.. hanya untuk sekedar membuktikan kita masih bisa berdiri. 



0 Responds