Untukmu : Tentang hal yang tak terucapkan

12:49 PM

Pikiran manusia mempunyai mekanisme pertahanan ego primitiif yang menafikkan semua realitas yang akan menimbulkan terlalu banyak ketegangan yang dapat ditangani oleh otak. Mekanisme itu disebut penyangkalan.
  
Setidaknya kalimat itulah yang dicupakannya di telepon malam itu. Malam disaat semua keadaan berubah 180 derajat. Penyangkalan? Penyangkalan akan apa?  pikir ku.
Ah.. mungkin saja, terlalu lama tek bertemu rupanya telah mengganggu isi syaraf otak ku. Ingin sekali aku menemuimu, berjumpa dengan mu, mendengarkan kembali cerita cerita pengusir kantuk mu.

Ingin sekali aku mengatakan, "hai, apa kabar?" aku rindu kamu
Maaf ya.. aku masih lancang untuk terus merindukanmu
Bahkan mungkin setiap hari tidak ada hari dimana aku tak mengingatmu
Disaat bahagiaku, disaat dukaku.. entah bagaimana tetap saja aku mengingatmu
Mungkin aku sudah gila, mungkin. Bahkan aku tak pernah menyadari bagaimana kita sekarang?
Tak ada apapun yang bisa diharapkan
Teman? Sahabat? Atau... ahhh... Aku ingin seperti kita yang dulu. Tapi apakah masih mungkin?
Aku pikir semua hal yang sulit dalam hidupku akan terlewati bersamamu.. ahh, lagi-lagi aku lancang..
Hanya masa sulitmu yang boleh terlewati bersamaku..
Aku akan bertahan seperti orang bodoh yang hanya mau dan mampu merindukanmu..
Lantas mau apa? Aku memang tidak ingin apa-apa
Berharap rindu ini tersampaikan padamu?
Ah.. rasanya tidak perlu, bagimu aku tak lebih dari seorang pengganggu hidupmu kan?
Lagi pula.. aku yakin kamu sudah tau jika aku merindukanmu, hanya saja pasti kau ingin aku menyimpan rasa ini dalam-dalam..
Seperti dulu, seperti saat kau meminta ku untuk mengubur dalam-dalam perasaan ini. "Teman ya teman", katamu dulu
Asal kau tau.. aku tak pernah meminta asa ini tumbuh di hati. Aku tak pernah meminta ada perasaan ini, bahkan kau pasti tau benar seperti apa aku mencoba membatasi diri agar asa ini tak keluar dari hati.
Ah.. aku sungguh sangat benci saat itu.. saat dimana asa ini tak dapat tertahan lagi. Saat dimana aku mulai jatuh cinta padamu.. sekarang? aku sudah tak paham lagi ini jatuh cinta atau bukan, kalaupun iya, lantas kenapa kita mendadak menjadi seperti ini? 
Seperti dua kutub magnet positif yang berdekatan..
Dari dulu aku selalu bahagia saat bersamamu, saat mendengar cerita-ceritamu yang tak pernah layu..
Sungguh aku bahagia.. Terlalu amat bahagia..
Tapi asa ini mulai tak terkendali..
Aku harus bersiap, bersiap untuk mulai kehilangan banyak hal..
Dan yakinlah.. bahwa hal ini sudah biasa terjadi padaku..
Sakit? tidak ada yang lebih sakit dari pada mendengar kabar buruk darimu..
Aku pun akan menjadi berkeping-keping saat aku mendengar harapan-harapanmu tak terwujud..
Kau tau benar bahwa rasa ini tak lagi mampu aku tutupi..
Aku tak terlalu pandai dalam menyimpan perasaan ini.. kau tahu benar akan hal itu.. 
"Kalau kau butuh sesuatu, cari aku, cari, jangan hanya berdiam diri. Karena aku akan selalu disini. Menunggumu untuk menatap kebelakang lagi."
Jika kau masih bahagia dengan penantian , bahagia dengan apapun yang kamu cari, aku hanya akan sanggup merndukan mu disini..

Semoga bagaimanapun keadaanmu saat ini, kebahagiaan akan selalu menyertai..

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terimakasih buat R.A. atas ide ceritanya (klik untuk download cerita asli).

5 Responds