(Review) Apartemen Berhantu

10:43 AM

Pernahkah kalian mengalami kisah-kisah horor saat kalian berada di tempat baru? Tempat yang akan kalian tinggali dalam jangka waktu cukup lama, misalnya? Atau pernah kah kalian berpikiran bahwa di tempat kalian ada saat ini, di tempat dimana kalian merasakan kesendirian, ternyata di tempat itu lah mereka yang tak kasat mata ada. Menanti kalian memejamkan mata, lalu muncul secara tiba-tiba. Kemudian mereka yang tak kasat mata itu mulai akan selalu membayangi kalian di setiap langkah yang kalian ambil?

Mungkin seperti itu gambaran yang gue dapatkan ketika pertama kali menggenggam novel yang ada di tangan gue ini. Sebuah novel yang baru gue dapatkan akhir-akhir ini. Sebuah novel ber genre horor terbitan satu penerbit buku ternama di  Indonesia. Bukune. Novel ini merupakan satu dari empat rangkaian novel dengan genre yang sama, horor. Novel setebal 122 halaman ini ditulis oleh  Retty Tania.

Judul : Apartemen Berhantu
Penulis : Retty Tania
Penerbit : Bukune
Genre : Horor
Tebal : 122 halaman
Terbit : Agustus 2014
ISBN : 602-220-134-9

Novel horor memang genre novel yang baru kali ini saja masuk dalam reading list gue. Hal ini sangat erat kaitannya karena gue emang nggak terlalu nyaman sama hal-hal berbau kayak hantu-hantuan. Hal ini di perparah karena gue suka sekali membuat imajinasi mengenai tokoh-tokoh yang ada di dalam novel yang gue baca. Nah, permasalahannya ini kan novel horor, jadi jelas gue nggak mungkin,  dan nggak mau juga, membuat imajinasi tokoh-tokoh di dalam nya untuk membantu gue dalam menghayati cerita. Kan nggak keren kalo gue ngebayangin Raisa jadi hantu nya... Kalau pun iya, gue pasti rela tiap hari tidur ditemenin digangguin.

Novel setebal 122 halaman ini secara keseluruhan bercerita tentang pengalaman seorang tokohnya yang bernama Luna. Pengalaman tentang kepindahannya ke sebuah Apartemen di pinggiran kota Jakarta. Si tokoh Luna ini tinggal bersama Ibundanya --yang pada akhir cerita bernama Arini-- di sebuah unit di Apartemen tersebut. Banyak isu tentang Apartemen yang ditinggali Luna dan Ibundanya itu, mulai dari kasus bunuh diri, pencaplokan lahan pemakaman saat pembangunannya, sampai ke cerita soal pembunuhan dimana korbannya dimutilasi. Isu-isu itu lah yang menyebabkan Apartemen itu seakan ada penunggunya.

Ketika membaca sebuah novel, gue sangat suka menebak-nebak bagaimana cerita yang  gue baca ini akan diakhiri. Apakah akan berakhir dengan tawa dan suka, atau apakah akan berakhir dengan dera tangis pelakunya, atau mungkin saja akan berakhir dengan akhir yang sempurna.

Hal yang sama berlaku ketika gue membaca novel Apartemen Berhantu ini. Dari mulai bagian prolog nya, aura merinding sudah bisa gue rasakan saat membacanya. Iya.. selain memang karena novel ini novel horor, gue membaca nya pas malam jumat di kamar sendirian dengan jendela terbuka lebar. Dingin.

Selain bagian prolog dan epilog, ada 13 bab dalam cerita ini yang disampaikan dengan gaya bahasa yang sangat enak untuk dipahami dan diikuti jalan ceritanya. Pada bab-bab awal cerita, dikisahkan Ibundanya Luna yang memiliki pekerjaan sebagai sales agen properti ini pulang ke Apartemennya lewat tengah malam, which is bukan merupakan suatu kebiasaan yang biasa dilakukannya. Mulai dari bab itu, gue sudah mulai mendapatkan sedikit gambaran mengenai ending dari cerita ini.

Kisah horor dalam novel ini justru mulai terasa setelah bab yang menceritakan kebiasaan yang tak biasa dilakukan oleh Ibundanya Luna tersebut. Mulai dari tombol pada lift apartemen yang menyala dengan sendirinya, suara-suara aneh yang mulai bermunculan, sampai pada puncaknya yaitu munculnya sosok wanita dengan wajah seram. Sosok berwajah seram dengan mulut lebar seperti robek dan bermata merah, seperti itulah gambaran sosok mengerikan yang ada di Apartemen berhantu itu.

Disajikan dengan alur cerita yang sangat menantang untuk dibaca sampai akhir, novel ini mampu memadukan cerita kemisterusan suatu hal  dengan cerita yang sarat akan pesan-pesan yang butuh pemahaman.
Kemisteriusan yang disampaikan bukan hanya soal penunggu dari Apartemen itu melainkan juga mengenai sosok Ibunda yang dimunculkan lagi dengan segala perubahan perilakunya.

Perubahan perilaku itulah, yang menurut gue, menjadi nilai plus dari novel ini. Pasalnya dengan adanya perubahan perilaku dari Ibunda Luna ini lah pesan tersirat dari novel ini muncul. Perubahan perilaku Ibundanya yang seolah menyiratkan bahwa  Luna harus bisa belajar hidup mandiri.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi dengan Ibunda Luna sehingga dia bisa berubah seperti itu? Dan seperti apakah gangguan-gangguan lainnya yang ditimbulkan dengan adanya sosok wanita misterius itu pada diri Luna?

Jawabannya ada di dalam novel Apartemen Berhatu karya Retty Tania ini.

Pokoknya, novel Apartemen Berhantu serta ketiga novel lainnya yang masuk dalam kategori seri takut dari Bukune ini sangat pantas untuk menjadi teman kalian dalam menghabiskan malam-malam penuh kesendirian sembari menunggu sang kekasih pujaan datang.

Foto Menakutkan versi GGS


Dan semoga gue nggak kualat karena harus menantang editor dari empat buku serial takut ini. Karena dengan ini, gue  menantang Ry Azzura host dari http://ry-azzura.tumblr.com dan sekaligus editor seri takut untuk membuat foto yang lebih menakutkan  dari ini.

Kuis Berhadiah 1 eksemplar novel Apartemen Berhantu karya Retty Tania, caranya:
  1. Bikin foto menakutkan ala diri mu sendiri. Jangan pake foto orang lain, apalagi foto sama mantan. Foto menakutkan yang kalian buat tidak harus dengan membawa 4 seri takut dari Bukune. 
  2. Upload foto kamu ke twitter dengan di cc kan ke @cahyodreamer dan @Bukune, sertakan tanda pagar #Takut di akhir postingan
  3. Kuis ini di mulai pukul 19.00-21.00 malam ini. Waktu kuis bisa diubah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan gue :p
  4. Pengumuman pemenang akan diumumkam malam ini juga setelah kuis ditutup. Doakan gue nggak ketiduran aja sebelum kuis ditutup.

12 Responds