Stand Up Gunung: Bineka Tawa

11:40 AM



Anang Batas, komedian kawakan Jogja, kembali tajinya sebagai salah satu konseptor kreatif unggulan di Indonesia. Setelah berbagai macam acara bertema komedi dengan apik ia garap seperti #JavaHaHaHa, #MonoLaw, #UniversiTawa, #NdesoMustGoOn, #PLESeTANDUP, #OrkesTawa, #SELOsoSELO, bapak tiga orang anak ini kembali sukses menggelar #StandUpGunung 2017.

Stand Up Gunung 2017 ini menorehkan kisah yang menurutku lebih sukses jika dibandingkan dengan perhelatan yang sama pada tahun 2016. Tahun ini setidaknya ada 40 komika baik lokal maupun nasional yang turut berbagi keresahan yang dirasakan mereka mulai dari soal hidup, soal jodoh, soal masa depan keindonesiaan, bahkan sampai hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakat pada umumnya.

Mereka --para komika ini-- membagi itu semua dengan dibalut dengan set up dan punchline yang lalu dibawa ke hadapan lebih dari 1000 penonton untuk menertawakannya bersama.

Mengambil tempat yang sama yaitu di Lereng Gunung Merapi, tepatnya di Bumi Perkemahan Sonolewah dan Wonogondang, Stand Up Gunung 2017 ini bertemakan Bineka Tawa: Berbeda Canda Tetapi Satu Tawa, dengan tetap mengusung asas kesederhanaan, egaliter, dan rasa guyub sebagai satu kesatuan pecinta Stand Up Comedy Indonesia.


Tidak ada sekat antara Komika dan Penontonnya


Pemilik Kolam Tai :)
Line up komika yang terdiri dari orang-orang yang teramat luar biasa membuat para penonton yang hadir tidak kepayahan walau harus datang ke Lereng Merapi dengan menempuh perjalanan berjam-jam karena tidak sedikit dari mereka yang datang dari luar kota, semisal Jakarta dan Bandung dengan menggendong tas besar lengkap dengan sleeping back, matras, hingga kompor parafin, demi merasakan sensasi menonton acara stand up sambil camping.

Di antara line up 40 komika yang tampil dari mulai siang hari pukul 1 siang sampai malam hari pukul 12 malam terselip nama-nama luar biasa macam Ernest Prakarsa, Adriano Qalbi, Uus, Awwe, dan lainnya.


Trio A (Alit Jabang Bayi, Awang, dan Anang memperkenalkan 40 Komika terbaik Indonesia)


Komika local heroes yang tahun lalu berhasil memancing tawa yang dahsyat juga tidak absen dalam perhelatan stand up komedi terbesar tahun ini. Nama-nama seperti Mukti Entut, Yusril Fahriza, Aly Akbar, dan sederet komika Jogja lainnya seakan menjadi magnet tersendiri bagi segenap penonton yang menantikan mereka.
Penampilan Aly Akbar, Komika Jogja asal Ternate

Yusril Fahriza menutup rangkaian hari pertama Stand Up Gunung 2017 dengan manis

Sesi malam bersama Adriano Qalbi
Penampilan Uus
Bineka Tawa: Berbeda Canda Tetapi Satu Tawa diangkat sebagai menjadi tema Stand Up Gunung 2017, menurut pendapatku, adalah sebagai sebuah bentuk protes terhadap kondisi Indonesia dewasa ini yang terasa gagap dengan perbedaan.

Mereka salah dalam merayakan perbedaan. Perbedaan bagi segelintir orang tersebut layaknya sebuah kecacatan dalam sebuah kesempurnaan dunia di dalam imaji mereka. Perbedaan bagi mereka yang salah dalam merayakannya hanya menjadi celah bagi munculnya kedukaan, lewat perang, lewat saling baku hantam, dan segudang cara yang sama sekali tidak masuk kategori elegan.

Stand Up Gunung 2017 ini mencoba memberi perspektif lain dalam merayakan perbedaan yaitu lewat canda dan tawa yang menyatukan. Karena memang begitu lah perbedaan harus dirayakan. Dengan sukacita bersama karena sejatinya perbedaan adalah sebuah anugerah yang luar biasa yang pernah ada di sejarah hidup manusia.

Dan keempatpuluh komika yang ada di Stand Up Gunung 2017 telah berhasil membuktikannya. Bahwa perbedaan perlu dirayakan dengan tertawa dan bercanda bersama.
Penampilan paling spesial selama perhelatan Stand Up Gunung 2017 layaknya bisa diberikan kepada Tretan Muslim dan Coki Pardede yang tampil paling berbeda dari komika-komika lain. Jika komika lain tampil sendiri dengan durasi maksimal 10 menit, maka mereka -Coki dan Muslim- tampil dengan cara kolaborasi.


Iya. Mereka duet. Saling sahut-menyahut mengguncang perut bumi para penonton dengan materi-materi yang mereka susun dengan apik. Muslim dan Coki ini secara tidak langsung juga menjadi sebuah simbol bahwa perbedaan -karena mereka berdua memiliki keyakinan yang beda-  itu bisa disatukan tanpa harus membuatnya sama dan seragam.


Tretan Muslim ft Coki Pardede dalam Stand Up Kolaborasi

Stand Up Gunung 2017 ditutup dengan ciamik sekali dengan tampilan Improvindo yang dimainkan oleh Mc Danny, Randhika Jamal, Rispo, dan Mukti Entut.


Viva La Komtung!

Foto-foto lain bisa disimak di sini



0 Responds