Jikalau ada hal yang harus dikhawatirkan ketika datang ke sebuah reuni itu bukan seberapa diri kita sudah jauh berbeda. Namun, seberapa banyak kenangan yang akan diceritakan. Seberapa banyak orang lain mengingat tentang diri kita dan seberapa kita ingat tentang mereka. Charles, misalnya, seorang dosen di salah satu universitas kecil di Amerika menceritakan pengalaman reuninya. Usianya 50 tahun ketika datang ke reuni kampusnya setelah...
“Coba didoain aja. Siapa tahu dengan minta bantuan-Nya, semua hal yang kamu risaukan akan menguap. Akan hilang,” katanya sembari berdiri menyender di depan pintu kamarku. “Iyaa… kamu tahu kan. Sekarang aku tak pernah berdoa.” Jawabku sembari mencoba meraih selimut. Jam dinding berdetak pelan, sayup suara hewan malam pun mulai terdengar. Itu hampir pukul 3 pagi saat perempuan berpiyama itu mampir di depan pintu...
Bagaimana sih rasanya ketika semua definisi yang ada diri kita, semua hal yang selama ini kita yakini, yang selalu kita amini, tiba-tiba dirombak, diputar berbalik seratus delapan puluh derajat hanya dalam waktu kurang dari 2 jam? Sungguh, selepas pulang dari menonton Stand Up Comedy Spesialnya Adriano Qalbi ini aku tak berhenti mikir anjrit ini orang, retorikanya tai banget! Iya. Aku tahu bagaimana selayaknya...
Terlahir sebagai seorang laki-laki, Jawa, dan beragama Islam seharusnya membuatku bersyukur banyak. Paling tidak dengan tiga hal mayoritas dan hidup di Indonesia, sesusah apapun, aku tetap akan bisa hidup. Kenyataan ini diperparah dengan budaya patriarki yang sungguh mengakar. Kombinasi ini sudah bisa dipastikan membuatku merasa sebagai orang yang paling digdaya, orang yang lebih berwewenang dalam segala macam bentuk penentuan keputusan jika dibandingkan dengan...
Mereka berduabelas bukan merupakan murid Yesus Kristus sebagaimana yang diceritakan pada kitab-kitab suci. Mereka manusia biasa. Sama sepertiku dan kamu. Mereka juga pernah (semoga) jatuh cinta, penasaran, benci, juga kecewa. Mereka adalah Ahmad Hadid, Ari Januar, Aulia Fauziyah, Awan Firmanto, Gugum Gumelar, Gugun Abdul Mugni, Lendy Yolandevita, Neneng Alfiah, Siddika Thohiroh, Sindi Aditia Ningsih, Suburada, dan Yulda Sapti Lofa. Mereka biasa. Sama seperti...
#FilmPosesif 26 Oktober 2017 adalah tanggal yang menandai Film Posesif ini muncul di bioskop dan pada tanggal yang sama aku masih disibukkan dengan pertanyaan, “Mau nonton sama siapa?” Film yang dibintangi Adipati Dolken, yang memiliki ketampanan 11-12 dengan saya, dan Putri Marino menceritakan kisah cinta zaman SMA. Klasik. Namun, dengan premis yang cukup sederhana ini, #FilmPosesif ternyata malah mampu menyedot banyak animo penontonnya....
KENANGAN. Bagaimana sebenarnya ia bergerak? Apakah ia bergerak lurus ke depan membawa kita melupakan semua suka dan luka yang pernah ada? Ataukah ia bergerak ke belakang, menyeret kita ke dalam sebuah sumur gelap penuh penyesalan? Mungkin kebanyakan yang terjadi adalah yang kedua. Awalnya aku kira juga begitu. Namun, justru hal sebaliknya yang aku rasakan malam ini ketika sebuah undangan berwana putih bercampur warna...
Perpisahan Baik-baik, salah satu cerpen A.S. Laksana dalambuku Si Janggut Mengencingi Herucakra JAKARTA hari itu murung. Sedari pagi langit selalu berpayung langit mendung, namun hujan yang dinanti juga tak kunjung turun. Hari itu adalah Sabtu dan sudah sejak 15 menit yang lalu motor di garasiku sudah aku nyalakan. Iya. Untuk kali pertama sejak entah berapa bulan lamanya, aku pergi untuk malam mingguan. Bulan-bulan...
credit to: Freepik.com Gadis bingung itu duduk berpayung langit mendung. Di ujung tatapannya, jauh di cakrawala sana, Sang Senja yang sedang cinta, sedang termenung. Gadis itu termangu duduk di atas batu bersandar punggung. Orang-orang yang melihatnya awalnya merasa bingung, kenapa gadis secantik dia bisa mendadak linglung. Para lelaki yang dulunya menaruh hati pada Si Gadis itu kini mundur, satu per satu. Beberapa lainnya...